MAN 2 MAJALENGKA

Senin, 30 Oktober 2017

KEGIATAN KEAGAMAAN DI PAGI HARI

Kegiatan Keagamaan MAN 2 Majalengka
                 Begini, cara siswa-siswi MAN 2 Majalengka memulai aktivitasnya di pagi har: membaca Al-Qur’an dan melaksanakan sholat dhuha berjamaah. Hampir 1 ribu siswa-siswi setiap harinya memadati lapangan yang juga biasa dipakai untuk kegiatan upacara bendera. Kegiatan berlangsung setiap hari kecuali Senin dan Jum’at, dikearenakan Senin diisi dengan upacara bendera dan Jum’at diisi dengan mimbar Jum’at.

Sejak pukul  6, satu-dua siswa mulai berdatangan. Beberapa dari mereka, tentu saja, siapa lagi kalau bukan pengurus organisasi ekstra kurikuler bidang keagamaan. Mereka tampak wara-wiri  menyiapkan semua keperluan untuk memulai kegiatan di pagi hari. Tak jauh dari lokasi, tampak guru pembina, Enday Hidayat, S.Ag. mengawasi dan mengkondisikan siswa yang baru datang untuk segera menuju ke lapangan. Kegiatan yang cukup menyita energi ini juga dibantu oleh sejumlah guru lainya, antara lain Ucup, M.Pd.  selaku Waka Sarana, H. Abdul Fakih, guru PAI dan Awal Rifki, S.Pd., selaku guru muda.

Kegiatan yang baru berjalan 2 bulan ini merupakan gebrakan anyar dari Kepala Madrasah yang baru, yaitu Drs. Hj. Aas Nurhidayah, M.Pd.I.  sedikitnya, hal ini dimaksudkan untuk 3 tujuan utama, yaitu pertama, sebagai pembiasaan siswa untuk senang membaca Al-Qur’an dan senang melaksanakan ibadah sunnah; kedua,  sebagai proses pembentukan karakter (caracter building) yang positif sehingga  selalu  optimis dalam belajar; dan ketiga, diharapkan siswa dan semua anggota sekolah dapat membangun komunikasi yang positif dengan orang lain.

“Hari baik harus dimulai dengan kalimat yang baik, yakni dengan kalimat thoyyibah yaitu membaca Al-Qur’an dan Sholat Dhuha,” jelasnya.  “Saya berharap, semua siswa dapat meningkatkan prestasinya dengan baik, baik di bidang akademik maupun non-akademik; meningkatkan optimise dan melahirkan banyak karya,” ungkap Ibu Kamad dengan ceria.

Kegiatan yang dimulai pukul 06.45 wib ini berjalan bukan tanpa hambatan. Apa saja hambatannya? Enday Hidayat, S.Ag. yang baru saja menuntaskan sarapannya, menuturkan, yang menjadi hambatan dari kegiatan ini adalah pertama, soal keterlambatan siswa. “selalu saja ada beberapa siswa yang yang datang setelah kegiatan berjalan,” ungkapnya dengan nada sedikit gemas. Guru Bahasa Arab ini juga melihat masih banyak siswa yang belum berkesadaran untuk secara langsug memasuki area kegiatan di pagi hari ini. Beberapa dari mereka masih tampak ogah, sehingga harus terus didorong dan diberi motivasi. Untuk hal ini, Enday berharap kegiatan ini mendapat dukungan semua pihak, termasuk para guru dan orang tua siswa. “diharapkan siswa diberi motivasi supaya bisa berangkat lebih pagi,” tuturnya dengan penuh harap.
Kegiatan Keagamaan MAN 2 Majalengka

Kegiatan Keagamaan MAN 2 Majalengka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar