|
Kegiatan Keagamaan MAN 2 Majalengka |
Begini, cara siswa-siswi MAN 2
Majalengka memulai aktivitasnya di pagi har: membaca Al-Qur’an dan melaksanakan
sholat dhuha berjamaah. Hampir 1 ribu siswa-siswi setiap harinya memadati
lapangan yang juga biasa dipakai untuk kegiatan upacara bendera. Kegiatan
berlangsung setiap hari kecuali Senin dan Jum’at, dikearenakan Senin diisi
dengan upacara bendera dan Jum’at diisi dengan mimbar Jum’at.
Sejak pukul 6, satu-dua siswa mulai berdatangan. Beberapa
dari mereka, tentu saja, siapa lagi kalau bukan pengurus organisasi ekstra
kurikuler bidang keagamaan. Mereka tampak wara-wiri menyiapkan semua keperluan untuk memulai
kegiatan di pagi hari. Tak jauh dari lokasi, tampak guru pembina, Enday
Hidayat, S.Ag. mengawasi dan mengkondisikan siswa yang baru datang untuk segera
menuju ke lapangan. Kegiatan yang cukup menyita energi ini juga dibantu oleh
sejumlah guru lainya, antara lain Ucup, M.Pd.
selaku Waka Sarana, H. Abdul Fakih, guru PAI dan Awal Rifki, S.Pd.,
selaku guru muda.
Kegiatan yang baru berjalan 2
bulan ini merupakan gebrakan anyar dari Kepala Madrasah yang baru, yaitu Drs.
Hj. Aas Nurhidayah, M.Pd.I. sedikitnya,
hal ini dimaksudkan untuk 3 tujuan utama, yaitu pertama, sebagai pembiasaan
siswa untuk senang membaca Al-Qur’an dan senang melaksanakan ibadah sunnah; kedua,
sebagai proses pembentukan karakter
(caracter building) yang positif sehingga
selalu optimis dalam belajar; dan
ketiga, diharapkan siswa dan semua anggota sekolah dapat membangun komunikasi
yang positif dengan orang lain.
“Hari baik harus dimulai dengan
kalimat yang baik, yakni dengan kalimat thoyyibah yaitu membaca Al-Qur’an dan
Sholat Dhuha,” jelasnya. “Saya berharap,
semua siswa dapat meningkatkan prestasinya dengan baik, baik di bidang akademik
maupun non-akademik; meningkatkan optimise dan melahirkan banyak karya,” ungkap
Ibu Kamad dengan ceria.
Kegiatan yang dimulai pukul 06.45
wib ini berjalan bukan tanpa hambatan. Apa saja hambatannya? Enday Hidayat,
S.Ag. yang baru saja menuntaskan sarapannya, menuturkan, yang menjadi hambatan
dari kegiatan ini adalah pertama, soal keterlambatan siswa. “selalu saja ada
beberapa siswa yang yang datang setelah kegiatan berjalan,” ungkapnya dengan
nada sedikit gemas. Guru Bahasa Arab ini juga melihat masih banyak siswa yang
belum berkesadaran untuk secara langsug memasuki area kegiatan di pagi hari
ini. Beberapa dari mereka masih tampak ogah, sehingga harus terus didorong dan
diberi motivasi. Untuk hal ini, Enday berharap kegiatan ini mendapat dukungan
semua pihak, termasuk para guru dan orang tua siswa. “diharapkan siswa diberi
motivasi supaya bisa berangkat lebih pagi,” tuturnya dengan penuh harap.
|
Kegiatan Keagamaan MAN 2 Majalengka |
|
Kegiatan Keagamaan MAN 2 Majalengka |